Thursday, November 28, 2013

Perjuangan naik kereta api Parung Panjang-Tanah Abang

Pak, bagaimana dulu ketika naik kereta lokotomatif dan masih satu jalur dari Parung Panjang-Tanah Abang?
Jawabnya: Wah dulu harus banyak sabarnya, mulai dari naik kereta yang gerbongnya penuh sesak penumpang, nunggunya lama berhenti di tiap stasiun atau di tengah-tengah jalan nunggu silang kereta lain. Itulah jawaban singkat seorang Bapak yang sudah tinggal lama di Griya Parung Panjang, mengenai kondisi kereta api perjalanan Parung Panjang-Tanah Abang 10 tahun yang lalu.


Kondisi Parung Panjang kini lebih baik, khususnya transportasi kereta api. Lima tahun yang lalu sejak pindah ke Griya Parung Panjang, masih merasakan bagaimana naik kereta yang penuh sesak dengan berbagai ragam penumpang, mulai dari penumpang biasa, pedagang yang suka bolak-balik melewati gerbong, pengamen, pengemis, penyampu kereta, dan penumpang yang membawa barang dagangannya. Benar-benar penuh sesak, penumpang bak barang yang ditumpuk-tumpuk tak beraturan, sampai bernafas saja susah karena penumpang yang saling berdempet-dempetan. Belum lagi rasa yang kurang nyaman karena bolak baliknya pedagang, ditambah lagi asap rokok penumpang lain yang tidak peduli dengan penumpang lain. Ditambah lagi maraknya pencopet dalam kereta, sedikit lengah barang bisa sirna sekejap. 

Lengkap sudah perjuangan naik kereta dulu sebelum ada Commuter Line sebutan untuk kereta rel listrik (KRL) yang sudah masuk kini di Parung Panjang.


1 comment:

Unknown said...

Nice Post, eem sekarang jadi tambah baik, semoga menjadi lebih baik lagi, parungpanjang sebentar lagi jadi kota seperti DEPOK.
www.webparungpanjang.blogspot.com