Friday, January 25, 2019

Budaya Antri Ternyata Butuh Proses dan Waktu

Sumber gambar: Detik.Com
Dulu susahnya mengantri di tapping gate stasiun kereta api, pada awal penerapan sisem tapping menggunakan kartu ini banyak penumpang yang mengeluh merasa buang-buang waktu saja untuk mengantri, ada juga yang tidak sabar ingin yang cepat-cepat masuk atau keluar sehingga terkadang tidak mempedulikan orang yang ada di depannya, bahkan antri dengan dempet-dempetan yang sangat mengganggu. Tidak jarang terjadi keributan antara penumpang karena merasa diganggu atau didahului, dan seterusnya.

Perubahan itu memang butuh proses dan waktu untuk berubah dari kebiasaan lama kepada kebiasaan yang baru, seperti dalam kebiasaan mengantri di stasiun tentu proses ini akan menjadi lebih baik dan memberikan kenyamanan kepada penumpang. Setelah berjalan satu tahun, dua tahun dan seterusnya, keluhan dari penumpang sudah tidak ada lagi, sudah bisa mengantri dengan benar tanpa terburu-buru dan tetap menghargai dan tidak mengganggu penumpang lain yang ikut mengantri.

Memang kehidupan ini perlu keteraturan, disiplin dan tidak merugikan orang lain. Proses tapping masuk stasiun ini kini sangat efisien dan efektif untuk mengatur proses keluar dan masuknya penumpang. Ada automasi proses ticketing atau pencatatan perjalanan penumpang dari stasiun asal ke stasiun tujuan. Proses automasi sistem ini memberikan keuntungan ekonomis bagi penumpang dengan bisa menghemat waktu antri karena keteraturan dan untuk kenyamanan. Dan pula bagi Commuter Line Indonesia akan meningkatkan produktifitas dalam pelayanan penumpang dan keuntungan perusahaan.

Ke depannya kita berharap adanya integrasi sistem atau menggunakan single card access, misalnya menggunakan eKTP atau kartu flash atau bisa lewat mobile dengan QR code dan teknologi lainnya. Sehingga untuk bepergian tidak perlu lagi bawa kartu dari Commuter Line baik yang kartu harian single trip maupun kartu multi trip.

No comments: